Jalur Terbesar Penyebaran Konten Hoax di Media Sosial

penyebaran-konten-hoax

Penyebaran konten Hoax (berita bohong) menjadi sangat cepat ketika pengguna media sosial dengan gampangnya berpartisipasi dan share sebuah berita atau pesan secara terus-menerus.

Di jaman media sosial ini, berita hoax mampu menjadi suatu hal yang begitu serius. Dampaknya terhitung mampu  mengacaukan banyak pihak, tidak hanya di dunia maya, tapi mampu melebar pada kehidupan nyata.

Terlebih di tahun sekarang ini yaitu 2018 yang diprediksi sebagai tahun “politik panas”, Banyak sekali penyebaran konten hoax yang dilakukan oleh oknum sebagai senjata mereka.

Mereka menyebabkan sebuah berita palsu, bersama beraneka maksud dan obyek yang tidak baik. Seperti menjatuhkan seseorang, atau apalagi berita palsu yang menyangkut isu SARA yang mana sanggup memecah belah persatuan bangsa.

Berbagai pihak juga pemerintah mengupayakan menangani sebaran hoax, juga meregulasi UU ITE dan dukungan sangsi hukum terhadap pelakunya.

Sementara para pengembang platform mengupayakan menyediakan fitur report (melaporkan) agar berita tersebut sanggup segera ditindak lanjuti.

Beberapa fitur lain dimedia sosial juga telah dikembangkan untuk menangkal penyebaran konten hoax. Salah satunya telah dilakukan oleh aplikasi perpesanan instant WhatsApp, yakni dengan membatasi fitur Forward.

Jalur Penyebaran Konten Hoax di Media Sosial 2018


Penyebaran-kontenHoax-2018



Gambar : dailysocial.id

Menurut riset yang dijalankan oleh DailySocial, jalan penyebaran konten hoax di tempat sosial 2018 ini paling banyak dilancarkan lewat Facebook.

Selanjutnya adalah WhatsApp, dan Instagram yang merupakan platform yang paling digunakan untuk menyebar berita hoax.

Dalam riset yang dijalankan ini, mencoba mendalami karakteristik penyebaran hoax dari sudut pandang penggunaan platform sosial media.

Riset ini termasuk bekerja serupa dengan Jakpat Mobile Survey Platform, mereka melakukan serangkaian pertanyaan kepada 2032 pengguna smartphone di berbagai penjuru Indonesia.

Survey ini menyangkut mengenai sebaran berita hoax dan apa yang mereka melakukan sementara terima berita hoax.

Berikut ini beberapa temuan yang didapatkan

  • Informasi dan penyebaran konten hoax di media sosial paling banyak ditemukan di platform Facebook (81,25%), WhatsApp (56,55%), dan Instagram (29,48%).
  • Sebagian besar responden (44,19%) tidak yakin memiliki kepiawaian dalam mendeteksi berita hoax.
  • Mayoritas responden (51,03%) dari responden memilih untuk berdiam diri (dan tidak percaya dengan informasi) ketika menemui hoax.
Selain itu masih banyak juga temuan-temuan lain, seperti frekuensi menerima berita hoax, cara yang paling banyak dilakukan untuk mendeteksi hoax, dan lainnya.
Kiraky
Kiraky Kiraky adalah penulis utama dari blog ini yang sudah aktif dalam menulis di blog sejak 2008 dan suka membuat artikel tentang informasi, tips, dan trick.